Rabu, 14 Juli 2010

Makan Malam Jaringan Prakarsa Rakyat


Lapar ... setelah berkeliling Tenganan dan Sibetan, jam 20 lewat rombongan Praxis yang tergabung dalam Jaringan Prakarsa Rakyat baru tiba di Warung Beten Gatep. Semua langsung menuju ke meja penyajian: ikan dan ayam bakar, belut goreng, plecing kangkung dan gonda, ditambah berbagai jenis sambal.

Sayang sekali tidak ada fotonya. Lima puluh orang berkumpul dan makan di warung, setelah itu menonton Binar menari. Hmmmm .... kadang dokumentasi masih menjadi satu hal yang dilupakan, atau malas untuk melakukan. Seperti tulisan ini yang sudah terlambat hampir sebulan, karena makan malam itu dilakukan tanggal 26 Juni 2010.

Rabu, 16 Juni 2010

Upacara Warung Beten Gatep

Minggu, 13 Juni 2010.
Satu upacara 'pemurnian' dilakukan di dan untuk Warung Beten Gatep, juga penunggun karang dan padmasana di dalam areal Wisnu. Lebih ke arah spiritual, dengan perlengkapan banten yang sederhana. Berbagai jenis nasi - putih, kuning, merah, hitam, dan brumbun ketika bersembahyang di areal warung. Berbagai jenis buah dan jaja bali, ayam kampung dan lele, juga tumpeng nasi putih-kuning-merah dan bubur merah-putih untuk di padmasana. Tidak ada lagi 'ratu betara sane linggih meriki', melainkan Sanghyang Widhi di Padmasana dan Jero Gede di Penunggun Karang. Semoga kedamaian datang dari segala penjuru arah.

Sabtu, 12 Juni 2010

Nonton Bola Bareng

Sudah dua malam ini para penggemar bola di sekitar warung nonton bola bareng. Jumat, 11 Juni 2010 bertepatan dengan tilem, sejak jam 7 malem sekitar 15 orang datang dan pergi duduk menghadap tembok putih. Tembok berukuran 3x4 meter tersebut menampilkan gambar bergerak pembukaan Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Sampai sekitar jam 12, skor 1:1 untuk Afrika Selatan dan Meksiko dipegang sendiri-sendiri oleh para penonton. Seperti biasa ... saling dukung dan bertaruh untuk jagoannya masing-masing.

Tadi malam, suara kompak 'gooool ..." terdengar sekitar jam 10.30 malam. Jumlah penonton semakin banyak. Tidak hanya ditemani oleh minuman seperti malam sebelumnya, malam ini warung juga menyediakan nasi goreng sebagai teman nonton. Bukan hanya memberi keuntungan untuk warung, ajang piala dunia juga bisa dijadikan media berkumpul warga sekitar dan saling kenal dengan orang luar yang ikut menonton.

Jika anda tertaring nonton bola bareng warga Pengubengan Kauh sambil menikmati minuman dan makanan yang disediakan hingga tengah malam, silakan datang ke Warung Beten Gatep. Selama sebulan ini, kami akan menunggu anda hingga tengah malam.

Kamis, 22 April 2010

Selamat Datang di Warung Beten Gatep

Warung lokal ramah lingkungan yang dikelilingi pohon gatep - salah satu tanaman lokal dan langka di Bali. Desain bangunan yang berbentuk hurf "W" memberikan ruang untuk angin dapat bergerak bebas. Terletak di Jalan Pengubengan Kauh 94-Kerobokan, sekitar 900 meter sebelah utara penjara Kerobokan. Lantai warung dihiasi motif daun padma, sebagai tanaman yang banyak tumbuh di sekitar warung.

Silakan datang dan nikmati "menu desa" - makanan asli desa di Bali. Menu kami selalu berubah, jadi anda dapat setiap hari tanpa merasa bosan. Anda dapat mencoba makanan lokal organik yang sehat tanpa MSG dan jus buah atau sayur segar, serta berbagai camilan ala desa.